Sistem PSB Asy Syahid

no-examsAlhamdulillahi Rabbil ‘Aalamiin, walaupun PSB Online Asy Syahid belum dibuka, namun sudah ada 8 calon siswa yang antri bersiap untuk segera dapat input data di sistem pendaftaran online.

Asy Syahid untuk angkatan tahun ke-1 ini memang membatasi jumlah siswa. Kami hanya menyediakan kapasitas 36 siswa saja bagi PSB TA 2016/2017.

Sistem PSB di Asy Syahid juga cukup unik, kami tidak akan menerapkan sistem seleksi berdasarkan hasil nilai ujian masuk. Melainkan, berdasarkan urutan calon siswa yang mendaftar.

Hal ini kami lakukan bukan karena Asy Syahid adalah sekolah baru yang mungkin masih belum banyak peminatnya. Namun, walaupun nanti Asy Syahid sudah berkembang besar dan jumlah peminat lebih banyak daripada daya tampung, insyaallah Asy Syahid akan tetap menerapkan sistem PSB yang sama dengan saat ini.

Sistem PSB ini mungkin tidak lazim diterapkan oleh kebanyakan sekolah-sekolah lain. Namun, untuk PSB setingkat SMP, kami berpendapat bahwa belum waktunya bagi sekolah memberlakukan ujian saringan yang ketat dengan tujuan mendapatkan calon-calon siswa terbaik. Kami memandang bahwa salah satu fungsi dari lembaga pendidikan khususnya setingkat TK – SMP adalah menemukan potensi anak, kemudian digali, lantas dioptimalkan dan akhirnya dapat diberdayakan sesuai potensi masing-masing.

Selain alasan di atas, perlu kita ingat bahwa obyek yang dibicarakan disini adalah anak-anak berusia 11-12 tahun yang akan memasuki jenjang pendidikan tingkat menengah. Kami berfikir, apakah sudah waktunya anak seusia itu atau bahkan yg lebih kecil lagi (usia masuk SD) mendapatkan cap “tidak lulus ujian masuk” dari calon sekolah yang sangat ingin dimasukinya ?.

Adakah yang dapat menjamin bahwa dalam benak anak tersebut tidak akan muncul persepsi “aku bodoh” atau “aku tidak mampu” ?. Dan bagaimana orang tua harus berusaha keras untuk membangkitkan semangat anaknya kembali, agar muncul rasa percaya diri dan ingatan menyedihkan ini tidak akan terbawa sampai anak dewasa ?.

Dari beberapa cerita orang tua murid, ada anak-anak yang menangis berhari-hari dan sedih berkepanjangan karena gagal diterima oleh sekolah yang sangat ingin dimasukinya. Sementara, beban ujian sekolah dan ujian nasional masih menghadang di depan mata.

Berat memang beban menjadi orang tua dalam era kini, orang tua harus pandai bersikap penuh kebijaksanaan. Kisah ibunda Toto-chan dan ibunda Thomas Alfa Edison yang sangat bijak dalam menyikapi keadaan saat anak-anaknya dikeluarkan dari sekolah sangat perlu kita teladani. Kedua ibunda itu sangat sadar pentingnya menjaga harga diri dan kepercayaan diri anak-anaknya.

Untuk membantu tugas orang tua dalam menyediakan pendidikan terbaik bagi putra-putrinya, Asy Syahid ingin turut berkonstribusi dalam menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan. Karena itulah Asy Syahid tidak memilih sistem PSB dengan bentuk saringan ujian seleksi. Asy Syahid insyaallah akan memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk memasuki jenjang pendidikan menengah selama kapasitas kami memadai.

Kalaupun Asy Syahid menerapkan ujian untuk PSB, sebenarnya tujuan kami lebih kepada pendataan untuk mengetahui kemampuan dasar calon siswa dan sebagai referensi ke arah mana nantinya anak ini akan dikembangkan. Insyaallah Asy Syahid akan siap menerima calon siswa setingkat SMP selama kapasitas kami memadai. First come, first serve insyaallah….

Loading

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.